Sabtu, Juli 26, 2008

KEADAAN WANITA DI SURGA

SwaraQuran Edisi ke tahun 08 edisi 01 Juni

Afwan, Kalau laki-laki di surga mendapatkan bidadari, terus bagaimana dengan para wanita?
Surga bukan hanya diperuntukkan bagi kaum laki-laki saja, melainkan diperuntukkan juga bagi orang-orang yang bertakwa dari kaum wanita. Sebagaimana yang di firmankan Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 124 :
“ Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga”........


Maka sepatutnya seorang wanita tidak usah menyibukkan dirinya dengan bertanya macam-macam tentang surga: apa yang akan dia lakukan ketika dia masuk di dalamnya? Kemana akan pergi? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang seakan-akan dia akan datang ke medan yang merusakkan. Dia cukup mengetahui bahwa dengan masuk surga semua kesulitan yang dilaluinya sudah hilang, yang ada hanya kebahagiaan abadi. Firman Allah tentang surga:
“ Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.”(al-Hijr:48)
“dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya".(al-Zuhruf:71)
“Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya” (al-Maidah:119).

Ketika Allah menuturkan sesuatu yang menarik di surga, baik yang berupa makanan, pemandangan indah,tempat tinggal dan pakaian, Allah selalu mengumumkan hal itu untuk laki-laki dan perempuan. Semua bisa merasakannya. Kemudian Allah membuat mereka sangat merindukan surga, karena misalnya di dalamnya terdapat bidadari dan perempuan-perempuan mempesona, yang mana hal ini tidak terjadi pada perempuan. Oleh sebab itu banyak perempuan bertanya tentang hal ini. Jawabannya adalah sebagai berikut:

1. Sudah menjadi ketentuan Allah. Firman Allah:
“Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.” (QS. al-Anbiya’:23)

2. Karakter wanita adalah pemalu, oleh karena itu, Allah tidak membuat mereka tertarik pada surga, karena rasa malu mereka.
Ketertarikan wanita terhadap laki-laki tidak sama dengan ketertarikan laki-laki kepada wanita. Oleh karena itu, Allah membuat laki-laki tertarik pada wanita di surga sebagai bentuk nyata dari sabda Rasulullah “Setelah matiku tidak ada godaan yang lebih membahayakan pada laki-laki ketimbang perempuan”. HR Bukhari. Sedangkan untuk perempuan Allah membuat mereka tertarik pada materi seperti pakaian, perhiasan yang melebihi kesenangan mereka terhadap laki-laki.

3. Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa Allah menyebutkan istri-istri (bidadari) yang diperuntukkan suami-suami, karena para suami adalah pihak yang gandrung pada wanita.
Oleh karena itu, disebutlah perempuan yang diperuntukkan bagi laki-laki, dan tidak menyebutkan yang sebaliknya. Akan tetapi dengan itu bukannya tidak ada suami bagi para wanita. Tidak, bahkan bagi mereka suami dari bani Adam.

Kemudian wanita tidak akan keluar dari beberapa kondisi berikut ini:
1. Mati sebelum bersuami
2. Mati setelah dicerai dan belum bersuami dengan laki-laki lain
3. Mati bersuami tapi suaminya tidak masuk surga
4. Mati setelah pernikahannya
5. Ditinggal mati suaminya, tapi dia menjanda sampai akhir hayatnya.
6. Ditinggal mati suaminya, tapi dia menikah lagi.

Berikut adalah kondisi wanita di dunia dan yang akan ia dapatkan di surga kelak:
1. Wanita yang belum bersuami, oleh Allah akan dinikahkan dengan laki-laki, sesuai dengan sabda Nabi. “Di surga tidak ada laki-laki bujang” HR. Muslim. Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, “Jika seorang perempuan belum menikah semasa di dunia maka Allah akan menikahkannya dengan lelaki yang akan membuatnya bahagia di surga kelak. Sebab kenikmatan di surga tidak hanya terbatas pada lelaki. Justru untuk dua-duanya, untuk laki-laki dan perempuan. Dan salah satu nikmat itu adalah nikah”.

2. Wanita yang mati dalam keadaan bercerai sama seperti di atas

3. Juga wanita yang suaminya tidak masuk surga. Syeikh Ibnu Utsaimin berkata, “Wanita yang masuk surga tanpa suami atau suaminya bukan termasuk orang yang masuk surga, maka dia akan menikah dengan laki-laki penghuni surga.”

4. Sedangkan wanita yang mati setelah pernikahannya, maka di surga dia akan bersama suaminya.

5. Sedangkan wanita yang mati menjanda, maka kelak yang menjadi suaminya di surga adalah suaminya di dunia.

6. Sedangkan wanita yang suaminya mati kemudian menikah kembali, maka yang akan menjadi suaminya di surga adalah suaminya yang dinikahi setelah matinya suami yang pertama. Sabda Nabi Muhammad , “Seorang wanita untuk suaminya yang terakhir”. (Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah lil Albani) Dan perkataan Hudaifah pada istrinya, “Jika kamu ingin jadi istriku di surga, maka kamu jangan menikah setelah kematianku. Karena wanita di surga itu diperuntukkan bagi suaminya yang terakhir, oleh karena itu Allah melarang istri-istri Nabi menikah lagi karena mereka akan menjadi istri Nabi di surga.” Ada orang yang bertanya, “Ada doa yang biasa di baca untuk jenazah, “Gantikanlah untuknya suami yang lebih baik dari suaminya” ….bagaimana kita bisa berdoa seperti ini sedangkan kita tahu bahwa suaminya di dunia akan menjadi suaminya di surga, maka di mana suaminya?

Syaikh Utsaimin menjawab, “Jika seorang wanita meninggal dan belum bersuami maka yang dimaksud dengan doa itu adalah suami yang lebih baik daripada (calon) suami yang akan ditakdirkan untuknya. Sedangkan apabila yang meninggal adalah wanita bersuami maka dengan doa itu suami yang lebih baik dari suaminya dalam hal sifat (kepribadiannya) di dunia. Karena pergantian itu ada yang berupa materi/fisik seperti ketika kita menjual kambing diganti dengan unta, dan ada pergantian yang berupa sifat (karakteristik) seperti perkataan Allah telah mengganti kekafiran seseorang dengan keimanan.

Maka surga akan dihiasi dengan wanita sebagaimana laki-laki juga telah terhiasi oleh mereka. Maka dari itu pergunakanlah kesempatan sebaik mungkin, karena setelah kematian, kita akan melalui keabadian. Jadikanlah surga sebagai tempat abadi kita. Dan ketahuilah bahwa mahar surga adalah iman dan amal saleh bukan impian-impian palsu. Ingatlah apa yang di sabdakan Nabi,

ÅöÐóÇ ÕóáøóÊö ÇáúãóÑúÃóÉõ ÎóãúÓóåóÇ æóÕóÇãóÊú ÔóåúÑóåóÇ æóÍóÕäóÊú ÝóÑúÌóåóÇ æóÃóØóÇÚóÊú ÒóæúÌóåóÇ Þöíúáó áóåóÇ : ÇõÏúÎõáöí ÇáúÌóäøóÉó ãöäú Ãóíøö ÃóÈúæóÇÈö ÇáúÌóäøóÉö ÔöÆúÊö

“Jika wanita sudah salat lima waktu, berpuasa sebulan, menjaga kemaluannya dan patuh pada suaminya, maka dia akan masuk surga dari pintu di manapun dia suka.”

Dan waspadalah dari ajakan orang-orang yang menginginkan kerusakan dan memalingkan kita dari keberuntungan yang agung berupa nikmat surga. Jangan terpengaruh ungkapan-ungkapan orang-orang yang memanas-manasi lewat tulisan. Kita memohon kepada Allah supaya memberi pertolongan kepada para wanita muslimah agar mereka mendapatkan anugerah surga dan semoga mereka dijauhkan dari syaitan-syaitan berupa manusia yang mencoba mengajak mereka kepada kerusakan.@

Source : Swara Qur'an